dUka Qta.............

AKAR MASALAH PALESTINA


Sejarah kaum Yahudi bermula dengan Ibrahim (Abraham), dan kisah tentang Ibrahim pula bermula. Kisah Ibrahim ini menceritakan bahwa Tuhan memerintahkannya supaya meninggalkan tanah air, sambil menjanjikan tanah kediaman baru di Kanaan untuk beliau dan keturunannya. Tanah inilah yang sekarang dikenali sebagai Israel, yang keturunannya adalah orang-orang Yahudi. Tanah ini selalu dirujuk sebagai ‘Tanah yang dijanjikan’ kerana Tuhan telah beberapa kali berjanji untuk memberikan tanah itu kepada keturunan Abraham. Di dalam Torah, tanah itu kerap digambarkan sebagai tanah yang baik dan ‘tanah yang kaya dengan susu dan madu. Gambaran ini amat bertentangan dengan keadaan padang pasir yang kita lihat, tetapi perlu diingatkan bahwa tanah ini telah dikuasai oleh penjajah-penjajah yang bersungguh-sungguh ingin menjadikannya sebuah tempat yang tidak boleh didiami oleh kaum Yahudi. Yahudi telah mendiami tanah ini sejak penaklukan pertama oleh Joshua, 3200 tahun yang lalu. Dilandasi oleh latar belakang sejarah dan keinginan untuk menciptakan sebuah kediaman tersendiri bagi bangsa Yahudi inilah yang menyebabkan kaum Yahudi merasa wajib untuk kembali ke ‘Tanah Perjanjian’ mereka.

Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini.

Sejak Persetujuan Oslo, pemerintah Israel dan Otoritas Palestina (OP) secara resmi telah bertekad untuk akhirnya tiba pada solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan di antara kedua pemerintah ini adalah Status dan masa depan Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur yang mencakup wilayah-wilayah dari Negara Palestina yang diusulkan, Keamanan Israel dan Palestina, Hakikat masa depan Negara Palestina, Nasib para pengungsi Palestina, dan Kebijakan-kebijakan pemukiman pemerintah Israel, dan nasib para penduduk pemukiman tersebut, serta Kedaulatan terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem. Masalah pengungsi muncul sebagai akibat dari perang Arab-Israel 1948. Masalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur muncul sebagai akibat dari Perang Enam Hari pada 1967.

Masalah Palestina atau sengketa Arab–Israel tentang tanah Palestina telah setengah abad lebih memenuhi halaman sejarah Timur-tengah. Bangsa Yahudi sebagai bangsa pendatang baru, karena alasan-alasan historis dan religius telah mengklaim Palestina sebagai tanah airnya. Penduduk Arab-Palestina yang sejak berabad-abad mendiami tanah itu mempertahankannya pula sebagai tanah airnya. Masalah Palestina semakin bertambah rumit dengan ikut campur-tangannya negara-negara besar (barat) yang melibatkan kepentingannya dalam persoalan tersebut.

0 komentar:

 

Text

Followers